Reporter : Sahman Manik
Aceh | Gerbang Indonesia News – Kunker DPRA Aceh komisi 2 di berhentikan warga Desa Ketapang Indah, Senin (6/6/2022).
Adapun kunjungan kerja DPRA Aceh Ke Aceh Singkil dalam rangka membahas masalah konflik sangketa lahan tani masyarakat yang diduga diakui oleh pihak perusahan PT.Nafasindo.
Disaat DPRA Aceh Bertolak menuju ke kota Singkil untuk mengadakan rapat terbuka di Ofrum kantor Bupati Aceh Singkil, secara tiba2 warga dari kalangan Ibu-ibu memberhentikan mobil rombongan DPRA Aceh, tepatnya di Simpang GOR, para DPRA Aceh langsung turun dari mobil untuk menerima aspirasi keluhan para Warga, yang diduga terkait sengketa lahan pertanian warga yang diakui oleh perusahaan PT.Nafasin di atas lahan perkebunan kelapa sawit.
Ketua DPRA Aceh komisi 2 Irvan Nasir memberikan arahan kepada warga,” Bapak-bapak dan Ibu-ibu dua kali kita sudah bertemu, saya mohon bersabar. Aspirasi yang disampaikan sudah menjadi PR bagi kami, saya berharap bagi yang merasa ada tanah pertaniannya mohon di kumpulkan surat2 nya dan diserahkan kepada kami, kerena persoalan ini sudah berlarut-larut, ini tak bisa didiamkan. Akan kami ditindak lanjuti,” pungkas DPRA Aceh Irvan Nasir.
Para rombongan langsung bertolak ke Singkil dikarenakan ada rapat di Ofrum Bupati. Membahas permasalahan sengketa lahan pertanian antara masyarakat di Situban Makmur dengan PT.DELIMA MAKMUR yang terletak di Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil.
Beberapa peserta dan para ketua2 kelompok petani menghadiri acara tersebut, mereka merasa kecewa terkait rapat yang di gelar oleh DPRA Aceh Singkil. Mereka mengatakan rapat konflik sengketa lahan pertanian di Ofrum Bupati tidak jelas dan tidak ada titik temunya,” ucap para ketua2 kelompok pertanian.
Dalam pantauan awak Media Gerbang Indonesia News dan beberapa media yang meliput acara tersebut atas kunjungan kerja DPRA Aceh dalam rapat terbuka, belum ada hasil yang memuaskan menurut masyarakat yang hadir dalam rapat tersebut. (SM)
